Rabu, 04 April 2012

Dari Apa Adanya Menjadi Ada Apanya

Oscar Pistorius
Oscar Pistorius
Harus diakui kita terlahir apa adanya. Tidak punya apa-apa namun memiliki potensi yang sangat hebat luar biasa.
Sudah begitu banyak tulisan dan bukti hidup bahwa apapun keadaan kita pada awalnya, bisa berubah drastis menjadi seorang yang hebat luar biasa dengan syarat ada KEMAUAN.
Sebagai makhluk dengan kemampuan tingkat adaptasi yang sangat tinggi pada setiap keadaan, sudah sepantasnya kita menjadi manusia-manusia yang hebat dan luar biasa. Bahkan kitab suci agama pun menuliskan bahwa manusia adalah sebaik-baiknya makhluk dengan segala petensinya yang siap di optimalkan untuk kemanfaatan dan kemakmuran dunia.
Sayangnya banyak orang di luar sana yang menyerahkan hidupnya pada nasib. Seolah-olah hidupnya bergantung sepenuhnya pada nasib. Cirinya selalu menyalahkan keadaan atau menyerah pada setiap masalah yang menghampiri. Semangat juang yang rendah dan keluhan demi keluhan yang keluar dari pembicaraannya.
Terlebih lagi bila keadaan yang terjadi benar-benar sebuah takdir. Contoh bayangkan Anda terlahir cacat tanpa kedua belah kaki. Apa kira-kira yang Anda lakukan. Tidak bisa berjalan normal dan beda dengan orang kebanyakan.
Oscar Pistorius yang terlahir 26 tahun lalu di Pretoria, Afrika Selatan tanpa kedua belah kaki. Kedua orang tuanya bercerai ketika ia berusia 6 tahun. Ibunya meninggal dunia ketia Pistorius berusia 15 tahun. Sementara sang ayah tidak terlalu dekat dengan kehidupannya yang penuh tantangan.
Tahun 2008 ia mengalami kecelakaan. Perahu yang ditumpanginya menabrak dermaga. Wajah dan tubuhnya menghantam kemudi, dua tulang iga, rahang dan satu tulang matanya patah sehingga mendapat 172 jahitan di wajahnya. Lengkap sudah bila Pistorius ingin menyalahkan keadaan hidupnya. Banyak sekali orang-orang seperti Pistorius yang akhirnya memilih untuk tidak berdaya dan mengambil jalan jadi pengemis mengharapkan belas kasihan orang lain. Betapa mudahnya meng-ekploitasi kelemahan kita. Tapi Pistorius beda. Ia memiliki KEMAUAN.
Dengan segala kelemahannya, justru Pistorius mulai dari kelemahannya. Ia mulai dari ketiadaan kaki! Bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang membuatkan sebuah kaki palsu dari serat karbon berbentuk “J”. Selama 3 bulan Pistorius berlatih berdiri dengan kaki buatan ini. Belum lagi berlatih berlari.
Dengan KEMAUAN yang kuat akhirnya Pistorius dinobatkan menjadi “manuisa tanpa kaki tercepat” karena telah membukukan waktu terbaik 45,07 detik dalam 400 meter. Hebat khan?!
Nah sekarang apakah Anda mau bertukar tempat dengan Pistorius? Tentu tidak bukan? Apa yang bisa kita pelajari dari Pistorius? Ia punya KEMAUAN untuk berhasil! Terus dan terus maju yang justru mulai dari kelemahannya.
Ada banyak yang memulai keberhasilan dengan pijakan kekuatannya. Tapi banyak juga yang berhasil justru dengan menggunakan kelemahannya. Mana yang cocok buat Anda? Silakan pilih. Kalo Anda masih bingung dengan keunggulan Anda, bisa jadi memulai dari kelemahan Anda merupakan jalan sukses Anda.
Selamat memulai! Entah itu dari kekuatan atau kelemahan Anda! Pastikan Anda memiliki kemauan yang tinggi untuk berhasil dan sukses agar bisa merubah dari apa adanya menjadi ada apanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar