Alternatif Motor Murah di Indonesia
Harga yang relatif murah dibanding kompetitor menjadi nilai lebih dari produk
OLEH : @hildamuflik

Harga yang relatif murah dibanding kompetitor lainnya menjadi nilai lebih dari produk Viar Indonesia. (Viar)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Pasar motor di tanah air terus diramaikan oleh kehadiran produk-produk alternatif dengan harga miring. Salah satunya adalah motor-motor buatan dalam negeri.
Viar Indonesia misalnya, mereka pada awal tahun ini sedikitnya meluncurkan 11 produk terbaru mulai dari motor matik, bebek, moge sport, serta motor niaga. Harga yang relatif murah dibanding kompetitor lainnya menjadi nilai lebih dari produk Viar Indonesia.
Viar Indonesia membanderol motor untuk tipe bebek dan matik Rp8-9,9 juta. Kemudian untuk tipe Sport dilepas dengan harga Rp14-16 juta. Sedangkan motor niaga roda tiga dihargai Rp18-22 juta. " Tahun ini kami yakin target 130.000 unit akan tercapai. Di mana rata-rata setiap bulannya bisa terjual 15.000 unit," kata General Manager Marketing Akhmad Zafitra Dalie di Jakarta, Rabu 21 Maret 2012.
Menurut dia, pada tahun lalu total penjualan Viar masih disumbang dari motor bebek sebesar 46,1 persen atau 32.284 unit, tipe roda tiga (motor niaga karya) sebesar 43,3 persen atau 30.323 unit, dan tipe sport memberikan kontribusi 4,9 presen atau 3.431 unit.
"Pangsa pasar terbesar kita masih di pulau Jawa dan Sumatera. Untuk Jawa masih disumbang dari motor niaga, sedangkan di Sumatera adalah motor bebek," kata dia.
Ia menambahkan memiliki harga yang relatif terjangkau bukan berarti kualitas Viar diragukan, begitu juga layanan spare part dan after sales. "Saat ini Viar sudah memiliki 500 dealer di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan," imbuhnya.
Dalie mengungkapkan, harga yang terjangkau dari produk Viar karena menggunakan komponen lokal. Adapun untuk komponen lainnya masih diimpor. Namun, persentasenya sangat kecil, sehingga dapat menekan biaya produksinya.
Viar Indonesia misalnya, mereka pada awal tahun ini sedikitnya meluncurkan 11 produk terbaru mulai dari motor matik, bebek, moge sport, serta motor niaga. Harga yang relatif murah dibanding kompetitor lainnya menjadi nilai lebih dari produk Viar Indonesia.
Viar Indonesia membanderol motor untuk tipe bebek dan matik Rp8-9,9 juta. Kemudian untuk tipe Sport dilepas dengan harga Rp14-16 juta. Sedangkan motor niaga roda tiga dihargai Rp18-22 juta. " Tahun ini kami yakin target 130.000 unit akan tercapai. Di mana rata-rata setiap bulannya bisa terjual 15.000 unit," kata General Manager Marketing Akhmad Zafitra Dalie di Jakarta, Rabu 21 Maret 2012.
Menurut dia, pada tahun lalu total penjualan Viar masih disumbang dari motor bebek sebesar 46,1 persen atau 32.284 unit, tipe roda tiga (motor niaga karya) sebesar 43,3 persen atau 30.323 unit, dan tipe sport memberikan kontribusi 4,9 presen atau 3.431 unit.
"Pangsa pasar terbesar kita masih di pulau Jawa dan Sumatera. Untuk Jawa masih disumbang dari motor niaga, sedangkan di Sumatera adalah motor bebek," kata dia.
Ia menambahkan memiliki harga yang relatif terjangkau bukan berarti kualitas Viar diragukan, begitu juga layanan spare part dan after sales. "Saat ini Viar sudah memiliki 500 dealer di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan," imbuhnya.
Dalie mengungkapkan, harga yang terjangkau dari produk Viar karena menggunakan komponen lokal. Adapun untuk komponen lainnya masih diimpor. Namun, persentasenya sangat kecil, sehingga dapat menekan biaya produksinya.
"Kami punya produk baru yakni motor trail dengan harganya Rp13,7 juta. Harga seperti itu belum ada di kompetitor lainnya. Jelas ini menjadi keuntungan tersendiri bagi Viar," ujar dia.
Perihal keputusan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan memperketat batas minimal uang muka kredit kendaraan bermotor tidak akan berdampak terlalu besar bagi Viar. Pasalnya, konsumen yang membeli produk-produk Viar hampir 50 persen membeli secara cash. "Bagi kami itu tidak akan terlalu berpengaruh," katanya. (umi)
Perihal keputusan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan memperketat batas minimal uang muka kredit kendaraan bermotor tidak akan berdampak terlalu besar bagi Viar. Pasalnya, konsumen yang membeli produk-produk Viar hampir 50 persen membeli secara cash. "Bagi kami itu tidak akan terlalu berpengaruh," katanya. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar